Kaitan antara Penilaian, Evaluasi dan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran, oleh Yustinus Mado


Seingat penulis, waktu SD (1975/1976 -1981/1982) selalu mendengar istilah yang kaitan langsung dengan penilaian/asesmen dan evaluasi yaitu ulangan dan ujian atau evaluasi. Ulangan dilakukan setelah diberikan sebuah atau beberapa materi oleh guru. Sedangkan ujian dilaksanakan pada akhir periode tertentu seperti catur wulan (cawu), semester dan kenaikan kelas. Moda yang digunakan pada waktu itu kertas pencil. Bentuk soalnya terdiri atas pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian dan uraian. Konten yang dinilai baik ulangan dan ujian sangat tergantung pada isi kurikulum yang berlaku pada saat itu. Sebagai murid, tidak bisa berbuat selain menuruti apa saja yang diatur oleh bapa dan ibu guru tempo itu.
Seiring berjalannya waktu dan mengarahkan cita-cita hidup pada profesi guru dan hidup dalam melangkah ke depan, baru sedikit memahami ketika berhadapan dengan salah satu mata pelajaran kejuruan atau mata kuliah ilmu pedagogik yang di dalamnya ada Penilaian atau Evaluasi Pembelajaran.
Penilain diartikan suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses atau hasil yang telah dicapai peserta didik, Rachmawati(2011. 249). Itu artinya penilaian itu suatu proses yang sistematis dari mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. 
Di samping itu evaluasi diartikan sebagai suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Dalam proses pembelajaran guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, hingga melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi pembelajaran dilakukan sebagai jalan untuk mengetahuai, apakah seluruh proses pembelajaran telah sesuai dengan ketentuan, sekaligus mengetahui rencana tindak lanjut jika ditemukan ketidaksesuaian. 
Dengan demikian evaluasi dan penilaian merupakan cara menentukan nilai sesuatu, namun berbeda dari segi ruang lingkup dan pelaksanaannya, evaluasi dan penilaian bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sementara tes merupakan instrumen pengukurannya, Arif (2019, 4)
Memposisikan penilaian atau evaluasi dalam rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada suatu lembaga pendidikan secara menyeluruh maka tujuan penilaian atau evaluasi untuk :

1. Memperoleh calon pilihan dalam bidang tertentu yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Calon tersebut diperoleh berdasar fungsi evaluasi sebagai alat seleksi;
2. Memperoleh data keberhasilan atau tidak berhasilnya suatu program/kegiatan, beserta penyebabnya. Hal ini sesuai dengan fungsi evalusi sebagai alat pengukur dan diagnostic;
3. Menentukan tindak lanjut yang sesuai.

Dalam rangka penempatan (replacement) seseorang dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya sesuai bakat minatnya. Hal tersebut meminimalisir seseorang salah atau gagal dalam melanjutkan program/kegiatannya. Misal salah mengambil jurusan kuliah;

4. Mengetahui kesiapan siswa dalam menerima pengetahuan;
5. Mengetahui keefektifan suatu model/ metode/ strategi yang sudah dilaksanakan.
Seberapa penting Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
Penilaian atau evaluasi dalam Kurikulum merdeka pada setiap jenjang satuan pendidikan, ada dua jenis yaitu formatif dan sumatif. Penilaian formatif adalah proses penilaian yang terjadi selama pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada peserta difik agar dapat meningkatkan pemahaman. Sementara itu, penilaian sumatif dilakukan setelah suatu periode pembelajaran untuk mengevaluasi pemahaman dan pencapaian siswa secara keseluruhan. Harus dipahami bahwa penilaian baik formatif dan sumatif mengukur Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP). Lantas apa itu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran?Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran adalah standar atau parameter yang digunakan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ini melibatkan penentuan tingkat penguasaan atau kinerja yang diharapkan dari peserta didik untuk setiap tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan kriteria membantu guru dalam mengevaluasi ketercapaian peserta didik secara objektif dan memberikan umpan balik yang jelas. Itu berarti apapun bentuk soal dan isi atau konten untuk setiap jenis penilaian, terlebih dahulu ditetapkan tujuan pembelajaran. Soal penilaian atau evaluasi tanpa tujuan pembelajaran tanpa standar atau kriteria, bukan soal untuk penilaian. Karena sedemikian ini maka penilaian atau evaluasi perlu dikerjakan secara saksama sejak perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.
Kaitan antara Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Penilaian ayau evaluasi
Kaitan antara kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran dan pelaksanaan asesmen menjadi faktor penentu keberhasilan sistem pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pembelajaran menjadi landasan yang sangat penting untuk memastikan bahwa peserta didik mencapai pemahaman dan keterampilan yang diinginkan. Di sisi lain, asesmen berperan sebagai alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai.
Salah satu aspek kunci dalam memahami kaitan ini adalah pengembangan kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Kriteria ini seharusnya mencerminkan tujuan akhir dari suatu pembelajaran dan memberikan panduan konkret mengenai apa yang diharapkan dari peserta didik. Dengan memiliki kriteria yang jelas,  guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dan peserta didik dapat memahami ekspektasi yang diberikan pada mereka.

Selanjutnya, kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran yang baik juga seharusnya dapat diukur secara objektif. Hal ini membuka jalan bagi implementasi asesmen yang valid dan dapat dipercaya. Asesmen yang baik harus mampu mencerminkan pencapaian peserta didik secara akurat, dan kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran memberikan dasar untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah memenuhi harapan tersebut.


                        DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran.                     Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Harun, Yahya, dkk. (2020). Evaluasi dan                     Penilaian dalam Pembelajaran. Deepublish,

Rachmawati, Diana, dkk. (2021). Teori     dan              Konsep Pedagogi. Insania, Cirebon

Rahman, Arief, dkk. (2019). Evaluasi                            Pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia

Saulisa, Irwan, dkk. (2022). Evaluasi.                            Pembelajaran. Widina, Bandung

0 Komentar